Dangdut tanpa goyang, ibarat sayur tanpa garam. Untuk itu pedangdut Lia Emilia tidak pernah mengabaikan salah satu 'elemen' tersebut saat beraksi di atas panggung. Namun karena aksinya didukung dengan busana seksi, maka suara keberatan atas goyangannya pun muncul, terutama kala berada di daerah.
Bahkan sempat pula karena goyangan ini, Lia pernah mengalami pelecehan seperti dicolek pada bagian payudara dan pantat.
“Ada yang salah satu penonton di Pilkada, dia benar-benar nikmatin, sampai kakiku ditarik, pantat dicolek, payudara dicolek. Itu waktu di Palembang, padahal bajunya tertutup. Aku sampai ketakutan, turun dari panggung,” katanya.
Ditemui usai makan siang bersama di Resto Goda Gado, Kemang Utara, Jakarta Selatan, Lia mengaku tidak kapok dengan kejadian tersebut. Pasalnya, goyangan yang dia bawakan masih dalam taraf wajar dibandingkan penyanyi dangdut daerah. Walau di mata sebagian orang mengatakan lain.
“Kalau goyangan aku nggak, kata orang hot seksi, tapi nggak kayak Inul, Trio Macan. Ya, menyesuaikan musik aja. Sama Dewi Perssik sama Trio Macan lebih heboh mereka, tapi kenapa goyangan Lia Emilia dicomplain? Mungkin karena lebih syur goyangannya,“ urai penyanyi yang telah menelurkan tembang Cepetan Dong, Sahara, Kopine Keri dan Tinta Putih (Buat Bang Dadi) ini.